Kalau mendengar Nasi Ayam, mungkin
yang terpikir sekilas hanyalah nasi dengan Ayam. Namun, tidak. Nasi ayam tidak seperti
itu. Nasi Ayam, menu kuliner khas Semarang, memiliki
kemiripan dengan nasi liwet Solo yang nyaris sulit dibedakan. Sama-sama menggunakan nasi gurih dan disajikan dengan opor
serta sayur labu siam. Namun, ada beberapa perbedaan yang bisa kita lihat antara
nasi liwet Solo dengan nasi ayam Semarag. Kita bisa melihat dari ayam, sayur labu
dan juga arehnya.
Ayam opor pada Nasi Liwet Solo berwarna putih,
tidak memiliki kuah atau hanya dimasak kering, sedangkan pada Nasi Ayam
Semarang, ayam opornya mempunyai warna lebih kuning, diberi kuah sedikit saat
penyajian setelah disiram menggunakan sayur labu sebelumnya.
Kemudian, sayur labu ppada Nasi Liwet Solo
dimasak menggunakan santan dan memiliki rasa yang pedas serta lebih berkuah dan
memiliki warna yang pucat, sedangkan pada Nasi Ayam Semarang, sayur labu juga
dimasak dengan santan, namun rasa pedas lebih terasa dan mempunyai kuah yang
lebih sedikit dan warna yang lebih gelap.
Areh pada Nasi Liwet Solo dibuat dari bahan
santan yang kental yang sudah menggumpal, sedangkan areh pada Nasi Ayam
Semarang mempunyai warna lebih kuning, karena diambil dari kuah opor pada
bagian atasnya saja, karena pada bagian atas lebih kental. Nasi Ayam ala Semarang merupakan menu khas yang
bisa Anda dapatkan pada beberapa penjual di Waroeng Semawis, yang menjadi menu
kuliner andalan kota Semarang atau di sebuah warung yang ada di area gang
di jalan gajah mada, gang yang berada dekat dengan swiss house gajah mada.