Rabu, 10 September 2014



Masjid Agung Jawa Tengah merupakan Masjid terbesar yang ada di Jawa Tengah. Masjid ini terletak di jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Masjid, yang dibangun pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2006 itu, memiliki luas sekitar 10 hektar dan dibangun dengan sangat megah. Ada setidaknya 6 payung hidrolik di pelataran MAJT yang mirip seperti payung-payung besar di masjid Nabawi.

Secara arsitektur, Masjid agung Jawa Tengah memadukan 3 unsur kebudayaan, yaitu Jawa, Arab, dan Roma. Gaya arsitektur jawa bisa dilihat dari bagian dasar tiang masjid yang menggunakan motif batik seperti tumpal, untu walang, kawung, dan parang-parangan. Untuk gaya arsitektur Timur Tengah, terihat pada dinding masjid dinding masjid yang berhiaskan kaligrafi. Dari desain interior, lapisan warna yang melekat pada sudut-sudut bangunan, dan pilar-pilar berwarna ungu yang bertuliskan kaligrafi arab (mirip seperti bangunan coloseum) merupakan pengaruh dari gaya Arsitektur Roma.


Selain Masjid, di kompleks MAJT juga terdapat beberapa bangunan lain seperti convention hall, kios suvenir, kios makanan, gedung perkantoran, perpustakaan, hotel, hingga menara pandang. Ada juga restoran putar di Menara Pandang yang memiliki nama menara Al-Husna ini. Menara Al-Husna berada di ketinggian 99 meter dan menjadi perlambang dari kebesaran serta kemahakuasaan Allah. Di puncak Menara disediakan teropong yang berguna untuk melihat ke area sekeliling area Semarang. Dari sana, kita bisa melihat indahnya kota Semarang.

Untuk masuk ke area MAJT, kita tidak dipungut biaya, kecuali biaya parkir saja. Namun, jika ingin memasuki area lain seperti Menara Al-Husna setidaknya kita harus membayar Rp 3.000 per orang untuk jam kunjungan antara pukul 08.00 - 17.30 WIB. Dan bila datang pada jam 17.30 - 21.00 WIB tarif tersebut berubah menjadi Rp 4.000 per orang. Bagi yang ingin menggunakan teropong di Menara Asmaul Husna, maka harus mengeluarkan ongkos tambahan sebesar Rp 500,- per menit.

Ayo kunjungi MAJT. Sambil beribadah, kita bisa berjalan-jalan pula.
Copyright © Andre Derabal | Powered by Blogger