Mungkin tidak banyak orang yang tahu mengenai museum
djamoe Nyonya Meneer yang ada di daerah kaligawe, berseberangan dengan kampus
UNISSULA. Museum ini merupakan museum jamu pertama
di Indonesia, yang didirikan pada 18 Januari 1984. Tujuan didirikannya museum
jamu ini yaitu sebagai cagar budaya untuk melestarikan warisan budaya leluhur
sehingga dapat menjadi media edukasi serta rekreasi untuk generasi muda.
Museum Jamu Nyonya Meneer ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu barang koleksi pribadi Nyonya
Meneer dan replika peracikan serta pembuatan jamu secara tradisional. Pada
bagian koleksi pribadi Nyonya Meneer, kita dapat melihat foto Nyonya Meneer,
koleksi alat-alat yang digunakan Nyonya Meneer pada masa lalu, tempat jamu dari
kuningan, dan berbagai koleksi lainnya yang menarik.
Sedangkan pada bagian pembuatan jamu tradisional,
kita akan disuguhi mengenai produktivitas
jamu, menyangkut produktivitas secara tradisional, termasuk beberapa patung
yang menggambarkan produksi jamu dikala itu, serta bagian yang menyajikan
barang koleksi pribadi Nyonya Meneer itu sendiri.
Bangunan museum Nyonya Meneer ini menganut gaya rumah
jawa. Aksen terasa sekali ketika kita berada di dalam museum. Sekilas, kita
akan merasakan suasana pendopo seperti di keraton. Aksen kayu banyak ditemui di
setiap sudut ruangan, begitupun dengan perabot seperti lemari, meja, dan lain
sebagainya.
Museum ini terbuka untuk umum, bisa datang langsung ke lokasi
di atas, namun jika akan datang berkelompok dengan jumlah lebih dari 25 orang
diharapkan menghubungi terlebih dahulu 1 minggu sebelumnya. Museum ini buka dari hari Senin-Jumat, pukul
10.00-15.30 WIB.