Senin, 22 September 2014

Rumah Cokelat?

Posted by Unknown in , ,
Siapa sih yang tidak kenal cokelat? Makanan yang diolah dari biji kakao ini sangat terkenal dari kalangan anak-anak sampai orang tua. Hampir semua orang suka dengan cokelat. Hampir semua, lho, tidak semua. Makanan yang satu ini memang jadi favorit orang-orang, terutama anak-anak. Selain bisa dicampur di beberapa makanan, manisnya juga disukai oleh anak-anak. Padahal, nyatanya, cokelat asli itu rasanya pahit sekali, lebih pahit dari brotowali kali ya. Dark cokelat yang 80% mengandung kakao saja tidak bisa dimakan secara langsung karena rasa pahitnya yang luar biasa. (Iyalah, lha wong itu, kan, harus diolah lagi untuk bisa dimakan).

Cokelat memiliki beragam macam khasiat. Sekarang tidak hanya dipakai untuk makanan saja, tetapi juga menjadi campuran dalam produk-produk kecantikan yang bisa dipakai oleh kaum hawa dengan bau harum cokelat yang memikat. Nah, olahan-olahan cokelat ini, entah itu makanan atau produk kecantikan mungkin sudah biasa kita temui. Tapi, pernahkah kalian mendengar nama rumah cokelat? Jangan bilang kalau itu cuma rumah yang dicat warna cokelat.

Nggak! Bukan itu maksudku. Tapi, benar-benar rumah cokelat, rumah yang menyediakan berbagai jenis penganan dari cokelat dan kebanyakan cokelat yang dibuat itu dark cokelat. Bagi kalian yang tidak suka dengan cokelat yang terlalu manis, yang beredar di pasaran, kalian mungkin bisa mencoba cokelat-cokelat yang disediakan di rumah cokelat. Variasinya ada banyak, kok. Mulai dari cokelat berisi kacang almond, cokelat rasa durian, green tea, jahe, ada banyak rasanya dan yang paling penting, rasa manisnya pas! Tidak terlalu manis.



Selain cokelat, rumah cokelat yang bertempat di kawasan pleburan barat itu pun ternyata juga buka kafe dengan menu-menu restoran ala barat, juga ada cake dan es krim yang bisa kita cicipi. Harga untuk makanannya bervariasi, atara 10 ribu sampai 20 ribu. Untuk makanan baratnya, berkisari antara 20 – 40 ribuan, sedangkan minumannya ada di atas 10 ribuan. Bisa dibilang, harganya lumayan bersaing dengan rasa yang tidak kalah dengan restoran lainnya.

Tidak sulit mencari restoran yang menyediakan menu ala barat atau sebut saja western food. Sekarang, begitu mudah bagi kita untuk menemukan makanan-makanan ala barat di restoran-restoran yang ditemui. Kebanyakan yang disediakan semacam pasta, seperti spaghetti, chicken cordon bleu, maupun olahan daging lainnya yang berasal dari dagi sapi. Harga pun bervariasi, dari yang murah sampai mahal sekalipun.

Nah, apa bedanya restoran yang satu ini dengan restoran lain? Kalau saya pribadi, tidak suka menyebut tempat ini sebagai restoran. Saya lebih suka menyebutnya sebagai warung makan, warung makan yang tidak biasa! Karena makanan yang disajikan menu makanan ala barat semua. Sama sekali tidak ada menu dalam negeri di sana, kecuali ehm... nasi putih saja.

Di sini, kita bisa mencicipi berbagai menu ala barat. Walau menu makanan di daftar menunya tidak banyak, tetapi kebanyakan rasa makanan di sana memuaskan. Yah..., yang patut disesalkan cuma satu, sekarang harganya makin mahal, hihihihi. Chicken cordon bleu yang awalnya sekitar 20-an, sekarang mencapai 28-an dan olahan daging lainnya (daging yang digunakan benar-benar daging –apa pulak isitilah ini- dan cukup tebal, sehingga makan satu saja bisa bikin perut kenyang) harganya di atas 30 ribu. Walau begitu, sekali mencicipi makanan di sini pasti tidak akan merasa rugi, karena rasanya memang enak dan mengenyangkan.

Jika tidak suka dengan daging, kita bisa pesan pasta. Ada fettucine dan spaghetti, baik itu dengan saus carbonara atau pun bolognaise. Kalau saya usulkan, jika kalian tidak kuat asamnya bolognaise, lebih baik pilih yang carbonara. Di sini carbonaranya enak dan kejunya pun lumayan banyak. Ada pilihan lain selain pasta, yaitu sup atau kalau lidah jawa bilang sop. Sopnya enak, sih, sayurnya pun besar-besar juga dagingnya. Di antara semua makanan, sop-lah yang paling murah. Kisaran harganya antara 10 ribu – 15 ribuan.

Mau coba menu ala baratnya? :D

Jumat, 19 September 2014




Kita tahu sendiri, sayuran menyimpan berbagai macam jenis vitamin yang berguna untuk kesehatan tubuh kita. Mulai dari sayuran berwarna hijau, kuning, oranye, putih, sampai yang berwarna hitam, semua memiliki khasita yang bermanfaat bagi tubuh kita.

Jika ingin sehat, maka banyak-banyaklah makan sayur. Untuk mata, paling bagus adalah wortel, Untuk menambah darah, bayam juga bisa karena mengandung banyak zat besi. Sawi hijau bermanfaat untuk mencegah kanker, penyakit jantung, hipertensi, dan anemia. Dan masih banyak lagi sayuran-sayuran yang memiliki kegunaan. Untuk mengonsumsinya, kita bisa menggunakannya dalam berbagai cara. Ada yang memasaknya dengan menjadikan seperti sayur berkuah, menumis, atau bahkan dimakan mentah-mentah.


Selain sayur, ternyata bumbu dapur juga memiliki manfaat bagi kesehatan kita. Temulawak berfungsi untuk memelihara fungsi hati. Ada juga bawang dan brambang yang bermanfaat untuk ketahanan tubuh kita. Selain itu beberapa bumbu dapur lainnya seperti kencur, kunyit, kunci, salam, sere, juga memiliki khasiatnya sendiri. 

Kencur bisa membantu meringankan sakit kepala, sakit batuk, influenza, keseleo, dan beberapa penyakit ringan serta penawar lelah. Kemudian kunyit mengandung antioksidan dan peradangan. Lalu ada kunci yang bisa dipakai untuk obat keputihan. Ada lagi sereh yang bisa dipakai untuk mengobati penyakit tifus. Ternyata, tanaman-tanaman maupun sayuran di sekitar kita selama ini bisa membantu diri kita untuk menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan sesuatu yang mahal dan berharga, jangan lupa untuk menjaga tubuh supaya tidak sakit.

Jika udara sedang dingin memakan sesuatu yang hangat atau panas tentu terasa enak. Sama juga ketika tidak enak badan, meminum cairan yang hangat dan panas biasanya membuat badan terasa lebih enak. Namun, beda cerita kalau musim panas minum-minuman panas seperti ini. Biasanya itu akan membuat badan jadi terasa panas sekaligus keringetan, tapi efeknya, badan jadi terasa segar.

Ada berapa banyak wedang yang kalian kenal? Apa cuma wedang ronde saja? Atau wedang teh atau kopi saja? :))))

Kalau dipikir-pikir, kita ini memang benar-benar bangsa yang kaya raya, ya. Dari kuliner, seni, penduduk, alam, kita memiliki segala sesuatu dengan melimpah ruah. Ada berbagai jenis wedang yang kita punya, mulai dari Wedang ronde, wedang jahe, wedang kacang tanah, wedang roti, bajigur, teh uwuh, dan lain sebagainya. Kebanyakan wedang memakai bahan dasar jahe untuk pembuatannya, tetapi ada juga yang tidak, seperti wedang roti yang menggunakan kuah santan panas. Teh uwuh juga tidak, karena menggunakan bahan dasar teh.

Selain dinikmati sebagai minuman, wedang-wedang ini, utamanya wedang jahe ternyata memberikan manfaat untuk tubuh. Seperti misalnya menghilangkan stress, mengatasi masalah pencernaan, melancarkan peredaran darah, meningkatkan kekebalan tubuh, serta mengatasi masalah pencernaan dan meningkatkan nafsu makanan. 

Kamis, 18 September 2014



Keberadaan Masjid Mantingan tak bisa dilepaskan dari kota Jepara, Ratu Kalinyamat, serta Sultan Hadiri. Masjid Mantingan merupakan masjid kedua setelah masjid agung Demak, yang dibangun pada tahun 1481 Saka atau tahun 1559 Masehi berdasarkan petunjuk dari condo sengkolo yang terukir pada sebuah mihrab Masjid Mantingan berbunyi “RUPO BRAHMANA WANASARI” oleh R. Muhayat Syeh Sultan Aceh yang bernama R. Toyib.

 

Pada awalnya R. Toyib yang dilahirkan di Aceh ini menimba ilmu ke tanah suci dan negeri Cina (Campa) untuk dakwah Islam, dan karena kemampuan dan kepandaiannya pindah ke tanah Jawa (Jepara). R. Toyib menikah dengan Ratu Kalinyamat (Retno Kencono) putri Sultan Trenggono Sultan kerajaan Demak, yang akhirnya beliau mendapak gelar “SULTAN HADIRI”, sekaligus dinobatkan sebagai Adipati Jepara (Penguasa Jepara) sampai wafat dan dimakamkan di Mantingan Jepara.


Di makam, selain Pangeran Hadiri (Sunan Mantingan), Ratu Kalinyamat, Patih Sungging Badarduwung seorang patih keturunan cina yang menjadi kerabat beliau Sultan Hadiri bernama CIE GWI GWAN dan sahabat lainnya disemayankan. Makam selalu ramai dikunjungi terutama pada saat “KHOOL” untuk memperingati wafatnya Sunan Mantingan berikut upacara “ GANTI LUWUR “.

Ganti Kelambu ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali pada tanggal 17 Robiul Awal sehari sebelum peringatan Hari Jadi Jepara. Makam Mantingan sampai sekarang masih dianggap sakral dan mempunyai tuah bagi masyarakat Jepara dan sekitarnya.


Sebelum menjadi tempat wisata, museum kereta api Amabarawa merupakan sebuah stasiun kereta api. Stasiun tersebut sengaja dibangun, atas perintah Raja Willem I, untuk keperluan menganngkut tentara Belanda pada masa kolonial. Kemudian tahun 1976, Stasiun Ambarawan diubah menjadi tempat melestarikan lokomotif Uap.

Di Museum ini, ada berbagai macam lokomotif-lokomotif tua yang masih terlihat baik, bahkan dua diantaranya masih bisa dipakai sebagai kereta api wisata. Kedua kereta itu tak lain adalah lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen. Rute wisata yang dilayani oleh kereta wisata adalah Ambarawa Bendono dan Ambarawa Tuntang dengan kapasitas 15-20 orang. Sepanjang perjalanan para pengunjung bisa menikmati hijaunya alam Ambarawa. Perlu diperhatikan, kereta wisata hanya akan beroperasi bila jumlah peserta wisata mencapai jumlah tertentu atau melayani romobongan dengan sistem sewa per gerbong.


Selain kereta api wisata, kita juga bisa melihat-lihat isi museum. Tempatnya cukup rapi dan nyaman dengan bagian peron yang besar dan luas. Ada begitu banyak lokomotif-lokomotif tua yang terparkir sekitar halaman museum. Di sini, kita juga bisa mengenal sejarah dari lokomotif-lokomotif tersebut. Bagi yang suka berjalan-jalan sambil menimba ilmu, museum kereta api sangat cocok untuk didatangi dan dilihat seperti apa tempatnya. Biaya masuknya juga cukup murah dan terjangkau, kok.

Rabu, 17 September 2014

Nasi Ayam

Posted by Unknown in ,

Kalau mendengar Nasi Ayam, mungkin yang terpikir sekilas hanyalah nasi dengan Ayam. Namun, tidak. Nasi ayam tidak seperti itu. Nasi Ayam, menu kuliner khas Semarang, memiliki kemiripan dengan nasi liwet Solo yang nyaris sulit dibedakan. Sama-sama  menggunakan nasi gurih dan disajikan dengan opor serta sayur labu siam. Namun, ada beberapa perbedaan yang bisa kita lihat antara nasi liwet Solo dengan nasi ayam Semarag. Kita bisa melihat dari ayam, sayur labu dan juga arehnya.

Ayam opor pada Nasi Liwet Solo berwarna putih, tidak memiliki kuah atau hanya dimasak kering, sedangkan pada Nasi Ayam Semarang, ayam opornya mempunyai warna lebih kuning, diberi kuah sedikit saat penyajian setelah disiram menggunakan sayur labu sebelumnya.

Kemudian, sayur labu ppada Nasi Liwet Solo dimasak menggunakan santan dan memiliki rasa yang pedas serta lebih berkuah dan memiliki warna yang pucat, sedangkan pada Nasi Ayam Semarang, sayur labu juga dimasak dengan santan, namun rasa pedas lebih terasa dan mempunyai kuah yang lebih sedikit dan warna yang lebih gelap.

Areh pada Nasi Liwet Solo dibuat dari bahan santan yang kental yang sudah menggumpal, sedangkan areh pada Nasi Ayam Semarang mempunyai warna lebih kuning, karena diambil dari kuah opor pada bagian atasnya saja, karena pada bagian atas lebih kental. Nasi Ayam ala Semarang merupakan menu khas yang bisa Anda dapatkan pada beberapa penjual di Waroeng Semawis, yang menjadi menu kuliner andalan kota Semarang atau di sebuah warung yang ada di area gang di jalan gajah mada, gang yang berada dekat dengan swiss house gajah mada.
Copyright © Andre Derabal | Powered by Blogger