Magetan terkenal dengan tempat wisatanya yaitu telaga sarangan.
Menurut penduduk sekitar sarangan, telaga sarangan juga sering disebut sebagai telaga
pasir, karena tempat itu dipercaya sebagai tempat tinggal kyai dan nyai pasir. Dipercaya,
pulau yang ada di tengah telaga tersebut adalah tempat bersemayamnya roh
leluhur pencipta Telaga Sarangan, yaitu Kyai Pasir dan Nyai pasir.
Menurut legenda, telaga serangan terbentuk karena tindakan
kyai dan nyai pasir ini. Kedua pasangan itu bertahun-tahun hidup berdampingan
tetapi belum dikaruniai seorang anak. Lalu untuk mendapatkan keturunan, Kyai
dan Nyai Pasir bersemedi dan memohon kepada Sang Hyang Widhi. Setelah mereka
melakukan semedinya itu akhirmya mereka pun mendapatkan seorang anak laki-laki
yang diberi nama Joko Lelung. Agar keluarga itu bisa mencukupi kebutuhan
hidupnya, sehari-hari mereka bercocok tanam dan berburu. Karena menurut mereka
pekerjaan yang di kerjakan itu sangatlah berat, maka pasangan ini memutuskan
untuk bersemedi lagi untuk memohon kesehatan dan panjang umur kepada Sang Hyang
Widhi.
Dalam semedinya kali itu, pasangan suami tersebut
mendapatkan wasiat agar keinginannya bisa terwujud, pasangan ini harus dapat
menemukan dan memakan telur yang ada di dekat ladang mereka. Akhirnya pasangan
suami istri itu berhasil menemukan telur itu dan langsung di bawa pulang dan
memasaknya. Lalu telur yang sudah matang itu dibagi untuk keduanya. setelah
memakannya pasangan itu merasakan panas dan gatal di seluruh tubuhnya setelah
ia pergi ke ladangnya. Pasangan suami itu terus menggaruk tubuhnya yang terasa
gatal hingga menimbulkan luka lecet di seluruh tubuh mereka.
Lama kelamaan keduanya berubah menjadi ular naga yang
sangat besar. Lalu kedua ular tersebut berguling-guling di pasir sehingga
menimbulkan cekungan yang kemudian mengeluarkan air yang sangat deras dan
menggenamgi cekungan yang di buat oleh ular naga tersebut. Akhirnya pasangan
tersebut menyadari kemampuan yang mereka miliki, mereka berniat untuk membuat
cekungan yang banyak untuk menenggelamkan Gunung Lawu. Mengetahui kedua orang
tuanya tiba-tiba berubah menjadi naga dan memiliki niat yang buruk, maka
anaknya yaitu Joko Lelung pun juga bersemedi memohon agar niat kedua orang
tuanya tersebut dapat digagalkan, dan semedi Joko Lelung pun diterima oleh
Hyang Widhi. Saat keduan orang tuanya sedang berguling-guling membuat cekungan
baru, lalu timbul wahyu kesadaran agar Kyai dan Nyai Pasir mengurungkan niat
mereka untuk menenggelamkan Gunung Lawu.
Seperti itulah cerita singkat mengenai telaga sarangan.
Selain telaga sarangan, kabupaten magetan sebenarnya juga memiliki tempat wisata
lainnya seperti air terjun tirtasari, telaga wahyu, pemandian dewi sri, bumi perkemahan
mojosemi, air terjun watu ondo, argo dumilah, air terjun jarakan, candi reog, candi
simbatan, taman ria maospati, dan lain-lain. Referensi tempat wisata oleh travelensia.com